Lycaon pictus: Anjing Liar Afrika yang Berwarna-warni
Anjing liar Afrika (Lycaon pictus), juga dikenal sebagai anjing pemburu Tanjung, anjing lukis Afrika, atau serigala lukis, adalah mamalia karnivora dari keluarga Canidae yang merupakan satu-satunya anggota genus Lycaon yang masih hidup. Nama ilmiahnya, Lycaon pictus, secara harfiah berarti “serigala lukis”, merujuk pada bulunya yang unik dan berwarna-warni dengan corak kuning, cokelat, hitam, dan putih. Tidak ada dua pola anjing liar Afrika yang sama, seperti halnya sidik jari manusia.
Karakteristik Fisik dan Habitat
Anjing liar Afrika adalah anjing liar terbesar di Afrika dan dibedakan dari anjing lain berdasarkan susunan giginya yang terspesialisasi untuk diet hiperkarnivora (lebih dari 70% daging). Ciri fisik menonjol https://katiesbeautybar.com/ lainnya adalah telinganya yang besar, bulat, dan dapat diputar seperti radar, yang memberinya indra pendengaran yang sangat baik.
Mereka adalah hewan nomaden yang menjelajahi wilayah yang luas di sub-Sahara Afrika. Sayangnya, anjing liar Afrika termasuk di antara mamalia paling terancam punah di dunia, dengan populasi liar tersisa sekitar 5.000 ekor.
Perilaku Sosial dan Perburuan
Anjing liar Afrika sangat sosial dan hidup dalam kelompok (pack) yang biasanya terdiri dari 5 hingga 20 anjing, dipimpin oleh pasangan monogami alfa jantan dan betina. Mereka memiliki struktur sosial yang unik dan altruistik; seluruh kelompok berkolaborasi dalam membesarkan anak-anak anjing.
Mereka adalah predator yang sangat efisien dengan tingkat keberhasilan berburu yang mengesankan, sekitar 80%, jauh lebih tinggi daripada predator besar lainnya seperti singa. Perburuan mereka terkoordinasi dan mengandalkan pengejaran jarak jauh.
Makanan Anjing Liar Afrika
Anjing liar Afrika adalah karnivora obligat dan pemangsa oportunistik. Makanan utama mereka terdiri dari berbagai jenis mangsa berukuran sedang, termasuk:
- Antelop, seperti impala, gazel, dan waterbuck
- Babi hutan
- Anak wildebeest
- Zebra
Mereka juga memangsa hewan yang lebih kecil seperti dik-dik, kelinci, tikus, dan burung, tetapi sangat jarang memakan bangkai. Uniknya, anjing liar Afrika memuntahkan makanan untuk diberikan kepada anak-anaknya dan juga anggota dewasa lain dalam kelompoknya, terutama yang cedera atau sakit.
